Jangan Asal Forward! Etika Menyebar Undangan Pernikahan Digital via WhatsApp

Jangan Asal Forward! Etika Menyebar Undangan Pernikahan Digital via WhatsApp

Selasa, 09 Desember 2025 09:32 WIB | 71 Views
Zaman sudah berubah. Undangan pernikahan digital kini menjadi solusi favorit karena hemat biaya, praktis, dan ramah lingkungan.

Namun, masih ada stigma  seperti "Undangan digital itu tidak sopan."

Benarkah demikian? Tergantung cara Anda mengirimnya.

Undangan digital menjadi tidak sopan jika dikirim seperti pesan spam atau broadcast massal tanpa sentuhan personal. Sebaliknya, jika dikirim dengan etika yang benar, undangan digital bisa terasa sangat hangat dan menghargai tamu.

Agar niat baik Anda tersampaikan dengan sempurna, simak 5 etika yang sebaiknya Anda pertimbangkan saat menyebar undangan via WhatsApp berikut ini.

1. Jangan Asal "Forward" atau "Broadcast"

Kesalahan paling fatal yang sering dilakukan calon pengantin adalah menulis satu pesan umum, lalu menggunakan fitur Broadcast List atau meneruskannya (forward) ke 500 kontak sekaligus.

Mengapa ini buruk?

  1. Tamu merasa tidak spesial.

  2. Seringkali pesan masuk tanpa sapaan nama.

  3. Terkesan Anda malas menghubungi mereka satu per satu.

Solusinya: Luangkan waktu. Kirimkan pesan satu per satu secara personal (Japri). Tamu Anda akan menghargai usaha Anda mengetik nama mereka.

2. Sebut Nama Tamu (Spesifik!)

Ini adalah kunci sopan santun. Pastikan Anda menyapa tamu dengan nama panggilan atau sebutan yang tepat.

  • Salah: "Mengundang teman-teman semua untuk hadir..."

  • Benar: "Assalamu'alaikum, Mas Budi. Apa kabar? Semoga sehat selalu. Kami ingin mengundang Mas Budi sekeluarga..."

  • Benar (Untuk Orang Tua): "Selamat Pagi, Om Hendra. Mohon izin menyampaikan kabar bahagia..."

Di WebNikah.com, Anda bahkan bisa membuat link undangan yang unik dimana nama tamu langsung tertera di cover undangan saat dibuka (Contoh: https://luthfis.webnikah.com/kepada:Pak%2BBayu-Tempat ). Ini menambah kesan eksklusif.

3. Gunakan Struktur Pesan yang Baik

Jangan hanya mengirim link kosong! Itu sangat tidak sopan dan mencurigakan (bisa dikira link phishing/penipuan). Gunakan struktur pesan pengantar seperti ini:

  1. Salam Pembuka & Sapaan: (Assalamu'alaikum/Pagi + Nama Tamu).

  2. Basa-basi Singkat: (Tanyakan kabar).

  3. Maksud & Tujuan: (Permohonan maaf karena mengabari via online & maksud mengundang).

  4. Link Undangan: (Tautan WebNikah Anda).

  5. Penutup & Doa: (Harapan agar mereka hadir).


4. Bagaimana Etika di Grup WhatsApp (WAG)?

Bolehkah menyebar di Grup Keluarga Besar atau Grup Alumni? Boleh, tapi sebaiknya.

  1. Izin Dulu: Mulailah dengan kata-kata "Izin share undangan ya, Om/Tante/Teman-teman."

  2. Tetap Japri Tokoh Penting: Meskipun sudah di-share di grup, untuk orang yang dituakan (Dosen, Atasan, Sesepuh Keluarga), WAJIB tetap dikirim secara jalur pribadi (japri). Jangan samakan perlakuan orang tua dengan teman sebaya.


5. Perhatikan Waktu Pengiriman (Timing)

Jangan mengirim undangan secara mendadak.

  1. Waktu Ideal: H-14 hingga H-7 sebelum acara. Ini memberi waktu tamu untuk mengatur jadwal.

  2. Jam Pengiriman: Kirimlah di jam yang sopan (09.00 - 20.00). Hindari mengirim undangan jam 11 malam atau jam 5 subuh, karena bisa mengganggu istirahat orang lain.
     

Sopan santun bukan dinilai dari kertas atau digitalnya undangan, melainkan dari cara Anda menyampaikannya.

Dengan sapaan yang hangat, penyebutan nama yang jelas, dan waktu yang tepat, undangan digital dari WebNikah.com justru bisa terasa lebih personal dan akrab dibandingkan undangan cetak yang dikirim via kurir tanpa pesan apa-apa.

Jadi, jangan ragu beralih ke digital. Siapkan kata-kata terbaik Anda, buat undangan yang cantik di WebNikah, dan sebarkan kebahagiaan Anda dengan etika yang terjaga!





Berikan Komentar Via Facebook

Blogs Lainnya