Mengenal Documentary Style Tren Foto Prewedding yang Natural, dan Hemat Budget

Mengenal Documentary Style Tren Foto Prewedding yang Natural, dan Hemat Budget

Selasa, 30 Desember 2025 09:17 WIB | 10 Views

Pernahkah Anda merasa kaku saat disuruh fotografer untuk "senyum sedikit, miringkan kepala, dagu diangkat"? Atau merasa asing melihat hasil foto prewedding sendiri karena makeup yang terlalu tebal dan pose yang tidak "gue banget"?

Jika iya, Anda tidak sendirian.

Kabar baiknya, tren foto pernikahan di tahun 2026 diprediksi akan meninggalkan gaya kaku tersebut. Selamat datang di era 'Documentary Style' Photography.

Sebuah gaya foto yang merayakan ketidaksempurnaan, kejujuran, dan momen nyata. Dan yang paling menarik? Gaya ini bisa jauh lebih hemat budget!

Mari kita bedah apa itu Documentary Style dan mengapa ini akan menjadi primadona di tahun depan.

Sesuai namanya, gaya ini mengadopsi pendekatan film dokumenter atau jurnalisme.

Fokus utamanya bukan pada "membuat momen" (pose yang diatur), melainkan "menangkap momen" apa adanya. Fotografer tidak akan menyuruh Anda bergaya. Mereka hanya akan mengikuti kegiatan Anda berdua, lalu memotret saat Anda tertawa lepas, saat rambut Anda berantakan tertiup angin, atau saat Anda saling menatap sambil makan bakso di pinggir jalan.

Ciri khas visualnya seringkali meliputi:

  • Sedikit blur (motion blur) untuk kesan dinamis.

  • Penggunaan direct flash (kilat langsung) untuk kesan retro/kilat paparazzi.

  • Grainy (sedikit bintik-bintik) untuk kesan klasik dan hangat.


Mengapa Tren Ini Booming di 2026?

  • Jenuh dengan Kesempurnaan: Kita sudah terlalu kenyang melihat foto-foto Instagram yang "dikurasi" sempurna. Pasangan masa kini merindukan sesuatu yang raw, jujur, dan emosional.

  • Anti "Mati Gaya": Banyak pasangan (terutama pria) yang tidak luwes di depan kamera. Gaya dokumenter menghilangkan tekanan ini karena Anda tidak perlu berpose. Cukup jadi diri sendiri.
     

Inilah alasan mengapa gaya ini sangat disukai. Anda bisa memangkas biaya prewedding secara signifikan:

  • Tidak Butuh Sewa Studio: Lupakan biaya sewa studio per jam yang mahal. Lokasi documentary style bisa di mana saja! Di stasiun MRT, di dalam mobil, di minimarket, di pasar tradisional, atau bahkan di ruang tamu rumah sendiri. Semakin "biasa" lokasinya, semakin estetik hasilnya.

  • Bye-bye Sewa Gaun Mahal: Anda tidak perlu menyewa gaun berekor panjang atau jas formal. Gaya ini justru menuntut pakaian kasual yang nyaman. Kaos putih polos, jeans, sneakers, atau baju kencan biasa justru terlihat lebih soulful.

  • Makeup Minimalis: Karena tujuannya adalah "natural", Anda tidak perlu MUA dengan look yang tebal (manglingi). Makeup tipis sehari-hari sudah cukup.
     

Agar hasilnya maksimal dan estetik untuk dipajang di undangan digital Anda, ikuti tips ini:

  • Pilih Lokasi yang Punya Kenangan: Lakukan sesi foto di tempat kalian pertama kali bertemu, tempat makan favorit, atau rute jalan-jalan biasa. Emosinya akan lebih dapat.

  • Lakukan Aktivitas Nyata: Jangan cuma berdiri. Lakukan sesuatu. Makan es krim, lari-larian, main game, atau masak bareng. Biarkan fotografer menangkap interaksi kalian.

  • Cari Fotografer yang Tepat: Tidak semua fotografer bisa gaya ini. Cari fotografer yang portofolionya banyak menampilkan foto candid dan storytelling, bukan yang isinya foto studio pose kaku.


Cocok Banget untuk Undangan Digital!

Foto-foto bergaya dokumenter ini sangat cocok dimasukkan ke dalam Galeri Undangan Digital di WebNikah.com.

Kenapa? Karena saat tamu men-seklrol galeri di undangan website Anda, mereka tidak merasa sedang melihat katalog busana, melainkan sedang menonton potongan film kisah cinta Anda.

Ada emosi di sana. Ada cerita di sana.

Bayangkan cover undangan digital Anda bukan foto kaku menatap kamera, tapi foto candid hitam putih saat Anda berdua tertawa lepas di pinggir jalan. Vibe-nya akan terasa sangat hangat, modern, dan intim.

 





Berikan Komentar Via Facebook

Blogs Lainnya