Mengenal Tradisi Pernikahan Adat Bugis

Mengenal Tradisi Pernikahan Adat Bugis

Senin, 27 Juni 2022 10:35 WIB | 5.713 Views
Sumber gambar : siapnikah.org


Pada dasarnya Indonesia memiliki keberagaman suku yang dianut masyarakat sekitar, namun hal tersebut merupakan suatu hal keistimewaan dan harus tetap dijaga keasliannya.

Salah satu adat yang menarik yaitu adat pernikahan dari suku bugis yang memiliki banyak ritual adat dalam menuju pernikahan.
Berikut merupakan adat-adat yang dilalui menjelang pernikahan :

1. Mammanu’-manu’
Pada prosesi ini dilakukan sebelum pernikahan, calon mempelai pria mendatangi orangtua calon mempelai wanita untuk meminta izin menikahi anaknya. Jika izin sudah mendapatkan restu, pada tahap ini sekaligus membahas besaran uang panai dan mahar untuk nantinya.

2. Mappetuada
Bertujuan untuk mengumumkan persetujuan sebelumnya mengenai tanggal pernikahan, mahar dll. Pada tahap ini diresmikan pinangan dengan adanya pemberian perhiasan, hantaran dan lainnya ke calon mempelai wanita.

3. Mappasau Botting dan Cemme Passih
Setelah tersebarnya undangan hari pernikahan, selanjutnya diadakan mappasau botting yang artinya merawat sang calon mempelai selama 3 hari berturut-turut dengan mandi uap dan memakai bedak dari bahan tradisional bugis. Sedangkan cemme passih merupakan semacam mandi tolak bala yang bertujuan meminta perlindungan kepada tuhan dari marabahaya yang dilaksanakan pada sore hari sehari sebelum hari H pernikahan.

4. Mappanre Temme
Merupakan kegiatan keagamaan di sore hari sehari sebelum hari H seperti pengajian dan Khotmil Qur’an, dikarenakan sebagain masyarakat Bugis memeluk agama islam.

5. Mappasili/Tudammpenni
Pada tahap mappasili merupakan prosesi siraman yang bertujuan untuk tolak bala dan membersihkan calon pengantin lahir dan batin. Siraman tersebut biasanya menggunakan bunga tujuh rupa dan juga uang koin yang menandakan bahwa calon mempelai mudah jodoh. Selain calon mempelai ada juga saudara atau sepupu calon mempelai yang ikut dimandikan agar dimudahkan jodoh juga.

6. Mappenre Botting
Merupakan tahap dimana calon mempelai pria diantar untuk kerumah mepelai wanita tanpa didampingi kedua orangtua, disini mempelai pria hanya didampingi inang mempelai dan pendamping mempelai untuk melaksanakan akad nikah.

7. Maduppa Botting
Setelah mappenre botting, dilakukan madduppa botting atau penyambutan kedatangan mempelai pria. Setelah akad nikah, mempelai pria dituntun menuju kamar mempelai wanita untuk melakukan sentuhan pertama

8. Mappasikarawa/ Mappasiluka
Mappasikarawa/ Mappasiluka merupakan prosesi sentuhan pertama yang dilakukan mempelai pria yang menandakan sudah sah dalam agama dan juga menandakan keberhasilan dalam rumah tangga nantinya.
 
9. Mapparola
Mapparola merupakan mempelai perempuan melakukan kunjungan balasan ke rumah mempelai lelaki. Bersama dengan iring-iringannya, pengantin perempuan membawa sarung tenun sebagai hadiah pernikahan untuk keluarga suami.
 
10 Mallukka Botting
Mallukka botting merupakan proses dimana kedua mempelai menanggalkan busana pengantinnya. Umumnya, mempelai laki-laki akan megenakan celana hitam panjang, kemeja putih panjang, dan kopiah. Sedangkan mempelai wanita, hanya menggunakan rok atau celana panjang ,kebayadan kerudung.
 
11. Ziarah
Setelah sehari melangsungkan acara pernikahan kedua mempelai berserta keluarga melakukan ziarah ke makam leluhur sebagai bentuk rasa syukur telah berlangsung lancarnya acara pernikahan.

12. Massita Beseng
Pada tahap terakhir ini, kedua keluarga mempelai berkumpul di rumah mempelai perempuan untuk membangun silaturahmi diantara kedua keluarga.
 
Diatas merupakan bentuk keberagaman tradisi suku bugis dalam prosesi pernikahan yang memiliki ciri khasannya tersendiri tanpa meninggalkan nilai dari keagamaan yang dianut.




Berikan Komentar Via Facebook

Blogs Lainnya